Suatu malam aku tertidur. Dan kemudian aku membuka mata. Aku tidak ada lagi dalam pelukan selimut yang hangat. Namun, aku berada di surga! Sungguh aku tak menyangka! Namun, surga itu bukanlah sebuah surga yang nyaman, indah, tenteram, dan damai. Namun berwarna abu-abu, laksana abu gosok yang dibentuk sedemikian rupa. Disana tidak ada sungai yang menyegarkan, namun menghauskan. Disana tidak ada musik yang menyejukan hati. Namun sunyi senyap seperti desa yang seluruh penghuminya pergi ke luar kota. Disana hanya ada satu rumah, rumah raksasa sebesar Istana Hogwarts, namun jauh lebih besar lagi. Disana tinggalah aku, dan seluruh keluarga besarku, sampai ke Nabi Adam. Dan, seluruh penghuninya tidak pernah keluar dari rumah-atau bisa disebut juga istana itu. Boro-boro melangkahkan kaki, menampakan batang hidung pun tidak pernah. Huh.. sungguh aneh. Pagi hari di surga abu-abu yang seperti waktu maghrib di dunia biasa, aku berjalan-jalan keliling surga "aneh" itu. Aku menatapi burung...