Posts

Showing posts from June, 2016

Saya ingin bertemu dengannya, bahkan walaupun dengan cara terburuk sekalipun

Seperti tugas akhir yang merupakan syarat terakhir sebelum sama bebas lepas dari rimba perkuliahan ini, seperti deadline yang menggedor-gedor segala fokus, saya sangat ingin bertemu dengannya. Dengan cara bagaimanapun, di waktu kapanpun, dalam keadaan apapun, saya ingin sekali bertemu dengannya. Walaupun sebenarnya kurang tahu juga transaksi apa yang akan saya mulai atau akhiri dengannya, saya begitu menggebu untuk bertemu dengannya. Bahkan walaupun dengan cara dan waktu terburuk sekalipun. Perempatan jalan ini masing-masing ruas jalannya hanya berkisar 5-6 meter saja. Lengang, lampu merah menyala. Menyetop satu dua motor. Saya bergegas menyebrangi zebra cross. Lengang, lampu merah menyala. Menyetop satu dua motor, kecuali satu mobil yang terburu-buru menerobosnya, seakan-akan seisi jagad perempatan akan memakluminya karena lampu merah baru menyala 5 detik. Saya sempat menangkap mata sang pengemudi ugal-ugalan yang.... oh tidak. Sejenak, waktu terasa melambat dan selamanya mobil ...

Malam.

Image
Malam yang tidak hujan. Malam lensa mataku menerawang obor-obor listrik. Malam buram karena mataku yang suntuk, atau karena air mata? Lampu-lampu yang menyebar abstrak menerangi jalan-jalan kosong yang menunggu digilas mobil-motor yang pacu-memacu menantang rambu 80 km/jam Lampu-lampu kecil dari kejauhan terlihat seperti kunang-kunang terburu-buru berpendar-pendar Malam buram karena mataku yang suntuk dan memori yang menyebar abstrak bersama lampu-lampu ditemani air mata. Membuat lampu-lampu berkerlap-kerlip Selamat malam! Aku mau tidur duluan. Cepat mengantuk, ya. Lampu-lampu malu kalau ditonton semalaman. Kerlap, kerlip. Kerlap, kerlip.

Kematian

Disebut-sebutlah mereka oleh malaikat maut, syarat-syarat kematian yang telah pasti. Uban, dan bayi-bayi yang menghadap Tuhan tanpa membawa dosa. Penyakit serta pandangan dan pendengaran yang mengabur, dan muda mudi yang menghadap Tuhan beserta penyesalannya. Kesedihan, dan para berbahagia yang menghadap Tuhan dalam senyumnya. Syarat kematian hanyalah kehidupan. Kepada manusia-manusia yang sedang hidup, ketahuilah bahwa hidupmulah, yang kamu sayangi, yang merupakan syarat kematian. Sebentar lagi kita mati.

Kayang

Aku adalah seorang pelajar kelas 12,5 alias pejuang sekaligus pengikut berbagai tes tertulis maupun tes melalui rapor di berbagai perguruan tinggi agar segera menyusul teman-temanku yang telah punya sekolah duluan. Jauh sebelum pengumuman kelulusan, aku telah melakukan itu semua. Selain sebagai seorang pelajar, aku memiliki pekerjaan sampingan: babysitter . Syukurlah dapat menambah penghasilan cinta. Kalau ibu sibuk memasak, aku akan menjaga adik perempuanku yang masih bayi dan sedang belajar berjalan. Tubuhnya belum begitu kuat, sehingga bisa celaka kapan saja. Harus diawasi seratus persen. Saat ia sudah tidur, aku beringsut ke meja belajar yang berantakan. Menikmati hari-hari tanpa masuk sekolah (karena tahun ajaran sudah berakhir) begitu saja. Tapi kali ini aku tak tahan lagi. Aku sudah berusaha menutup pintu kamar, belajar di lantai, di karpet, di ruang makan, di ruang tamu, di balkon, di pinggir kolam ikan, di garasi, bahkan telah nekat belajar di genteng kala mendung hari, namu...