Melamun di Masjid
Melamun di masjid Melihat kosong ke arah langit-langit tinggi, ditambah tidak pakai kacamata, jadi makin tidak bertujuan pandangan ini Sepanjang ibadah wajib tadi sama sekali sulit hanya tertuju pada-Nya, padahal sudah ada di rumah-Nya Isi kepala hanya siaran ulang hal-hal yang selalu ingin dilupa Ingin sekali aku lupa, agar tidak berat menjalani hidup sebagaimana yang orang-orang lain inginkan terhadapku Saking inginnya lupa, selalu ingat agar bisa dilupa setiap saat Masih belum mau pulang, mau melamun di masjid saja Tidak tahu mau dikatai apa kalau melangkah masuk rumah Masih belum mau berubah mode lagi, dari nahkoda bahtera diri menjadi anak yang kurang berbakti Di sini aku bukan anak yang kurang berbakti, hanya hamba pengguna masjid yang sedang mengelola kembali jiwa melalui sejuknya lantai kayu Tapi meskipun di sini, aku tetaplah kurang berbakti karena tidak segera pulang Meskipun nanti saat masuk rumah jadi anak yang kurang berbakti, setidaknya masih ada berbaktinya Harus segera ...