Melamun di Masjid

Melamun di masjid
Melihat kosong ke arah langit-langit tinggi, ditambah tidak pakai kacamata, jadi makin tidak bertujuan pandangan ini
Sepanjang ibadah wajib tadi sama sekali sulit hanya tertuju pada-Nya, padahal sudah ada di rumah-Nya
Isi kepala hanya siaran ulang hal-hal yang selalu ingin dilupa
Ingin sekali aku lupa, agar tidak berat menjalani hidup sebagaimana yang orang-orang lain inginkan terhadapku
Saking inginnya lupa, selalu ingat agar bisa dilupa setiap saat

Masih belum mau pulang, mau melamun di masjid saja
Tidak tahu mau dikatai apa kalau melangkah masuk rumah
Masih belum mau berubah mode lagi, dari nahkoda bahtera diri menjadi anak yang kurang berbakti
Di sini aku bukan anak yang kurang berbakti, hanya hamba pengguna masjid yang sedang mengelola kembali jiwa melalui sejuknya lantai kayu
Tapi meskipun di sini, aku tetaplah kurang berbakti karena tidak segera pulang
Meskipun nanti saat masuk rumah jadi anak yang kurang berbakti, setidaknya masih ada berbaktinya

Harus segera pulang, sudah semakin gelap
Nanti lain kali aku akan melamun di masjid lagi
Menatap kosong ke arah langit-langit tinggi lagi
Harap-harap waktu yang kuhabiskan di rumah-Nya jadi usaha kecil dari hamba kecil ini untuk selalu terkoneksi pada-Nya
Melamun di masjid, menghayati siaran ulang hal-hal yang ingin dilupa di masjid, harap-harap makin banyak waktu menangis di masjid
Siapa tahu semakin dikuatkan bahu ini, semakin dilapangkan hati ini

Comments

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat