Posts

Showing posts from November, 2015

Lolipop

Siapa yang suka lolipop? Manis. Setelah selesai makan di dalam mulutmu luka-luka karena terlalu lama mengulumnya.

23 November 2015

Seorang perempuan dan seorang laki-laki duduk di tengah ramainya suasana kelas. Yang laki-laki duduk di atas meja menghadap ke utara, ke luar jendela, yang perempuan duduk di bangku menghadap ke timur. Mereka berdua tertawa kencang-kencang, melontarkan lelucon dan apa saja, yang penting semuanya tetap mengalir. Kemudian keduanya terdiam berbarengan. Mendadak semuanya terasa canggung. Yang perempuan menunduk ke sepatunya, yang laki-laki memandang lurus ke pepohonan di luar sana. Kemudian yang perempuan tersenyum sendiri ke arah sepatunya, lalu buru-buru disimpan senyumnya. Mungkin bisa ia sampaikan esok hari ketika mereka akan mengobrol bersama lagi. "Aku kerjain tugas dulu, ya."

43 Fakta dan Cerita tentang Wanita Baja

Beliau tidak pernah berkata-kata tentang hari kelahiran, karena bukanlah sesuatu yang sangat agung dan tidak disarankan untuk dirayakan. Alhasil, menjadi budaya keluarga kami untuk membeli kue-kue manis dan memasak makanan-makanan terspesial setiap saat tanpa memikirkan tanggal maupun hari karena semuanya selalu manis dan spesial. Tapi sekarang, bolehkah aku memberikan informasi kepada Anda sekalian bahwa 43 tahun (dan satu hari) yang lalu, seorang calon penghuni surga firdaus lahir ke dunia? Wajahnya bulat dan merona, dan selalu sukses tampak awet muda (tanpa salon dan perawatan ala-ala), apalagi kalau berjalan membawa si adik bayi yang lucu itu. Sementara aku hanya bersungut-sungut ketika dipanggil 'Bu' sama mbak kasir. Dan wajahnya sulit gosong. Alisnya tajam menikam, keren sekali. Dan sepertinya F1 darinya mendapatkan genotip yang resesif. Wajahnya seperti orang Cina, kata orang-orang. Orang-orang juga bilang kalau aku adalah hasil penjiplakan wajahnya. Kalau sedang t...

Hujan Sore-Sore

Image
Tiliklah, sini. Tuhanku sedang menumpahkan sebagian kecil rahmatnya yang amat sangat besar ke bumi. Ribuan, jutaan bulir air yang terjun bebas dengan perasaan lapang menerima gesekan udara yang tajam membeku dan menunggu-menunggu dimanakah ia akan jatuh. Seburuk apapun itu, bulir air akan memeluknya. Derai hujan yang sangat baik hati, tidak pilih-pilih membasahi apa saja yang sendirian maupun bersamaan. Yang tenar dan yang tersisihkan. Dan aku membaca buku di hujan sore-sore, dimana langitnya mendung tapi suara rintiknya mewarnai setiap wacana. Memberi energi baru kepada setiap kata yang merangkai adegan. Rasanya setiap kebahagiaan, penyesalan, kemarahan, ungkapan cinta, ungkapan rasa rindu, ataupun ungkapan perpisahan menjadi lebih dalam. Buku yang aku baca sangat indah, disini aku baru membaca bab 4. Ceritanya ada seorang putri yang merindukan suara kicau burung murai yang sejernih dan sejelas kristal, lalu berpetualang membelah tirai hutan bersama peri-peri untuk mencari si ekor ...

Deskripsi Membesar-besarkan Masalah

Aku punya masalah, masalah itu kupendam dan kuhayati sendiri. Seberapa besar masalahnya? Ah, sepele. Mungkin cuma sebesar kerikil yang aku angkat tinggi-tinggi ke udara.. ..dalam waktu yang sangat lama. Pedas dan kebas rasanya otot-otot yang menopang kerikil itu. Tidak tahu harus diberikan atau dilemparkan kepada siapa. Tapi aku selalu belajar dari pengalaman. Ketika aku beri(lempar)kan kerikil itu ke seseorang yang aku anggap bisa diajak bercerita dan bersolusi, yang ada aku dapat masalah baru: kepalanya benjol dan dia balik melemparku dengan kerikil yang sama besarnya. Tapi sudah lemah, tambah lemah badanku sehingga aku cuma menangis. Apakah aku melempar terlalu keras? Apakah aku telah membuang-buang waktumu? Apakah aku tidak dapat dimengerti? Butuh diperjelas? Mau minta maaf, tapi aku ingin membela otot-otot lenganku yang sudah tidak kuketahui letaknya dimana. Kerikilnya tidak banyak mungkin, hanya satu (karung). Tersaruk-saruk aku harus mengelola mereka semua, yang baru bisa aku...

Tanya Saja

"Kakak!" "Kakak!!!" "Kakaaak!!!!!!" "Iya sebentar." "Bentar bentar, abaikan saja saya mentang-mentang sudah punya kehidupan sendiri jadi bebas melangkah!" "Ada bayi disini, jangan marah-marah bu." "Memang ayahnya menginginkan bayi itu ha?" "Tanya saja sama ayah, dia mau ada saya tidak?" "Mana saya tahu! Huhuhu.." "Assalamu'alaikum." Maaf, nisan tidak bisa membelamu, Ratih. Juga tidak bisa memeluk ibumu, Ratih.

Panekuk

Kamu aku harap adalah adonan panekuk di teflon panasku: biar dibolak-balik, yang penting akhirnya manis. Nyam.

Tertunggu

Jam ini saya menunggu lagi. Sampai konser jantung segenggaman tangan saya ini, Sampai kebas lambung saya yang sedikit lebih besar dan sama-sama kembang kempis. Saya pernah diceritakan (menguping) teman saya kalau hidup disini isinya cuma menunggu.  Bangun menunggu rasa ingin buang hajat, lalu menunggu air menghangat untuk mandi. Menunggu air meluncur di sela-sela daki. Menunggu rambut kering, menunggu nasi matang dam telur agak garing. Menunggu perut kenyang sambil menyuap nasi dan menunggu iklan selesai dan berita mulai. Kemudian menunggu hingga nada dering berakhir dan telepon tersambung. Menunggu hingga kaki sampai ke meja belajar. Menunggu hingga tidak lagi ngos-ngosan untuk memilih tumpukan diktat yang harus dibawa. Menunggu di trotoar, menunggu air mata melapisi lebih banyak mata yang kelilipan. Dan itu baru jam 8 pagi. Bagaimana dengan jam-jam sibuk Anda? Dan apakah cuma saya atau cuma Anda yang menunggu jarum di jam analog berputar dua kali sempurna? Oh iya, sekarang jam...