Uti Murni!!

Uti Murni adalah adik dari Uti Rum. Uti Rum adalah nenekku. Wajah keduanya mirip sekali. Uti Murni usianya 59 tahun. Uti Murni memiliki toko kue yang namanya MURNINI. Kue buatannya sangat enak dan banyak pesanan kue yang sangat dalam jumlah besar yang datang ke Uti Murni dan karyawannya (anak-anaknya, Uti Rum, dll). Subhanallah, Uti Murni sangat kuat. 2 hari berturut-turut pernah beliau tidak tidur untuk membuat pesanan kue bersama karyawannya. Jumlah pesanan kuenya bisa sampai 200 kue lebih!
*************************************************************
Beberapa waktu lalu, keluarga Uti Murni memiliki masalah. Karena memikirkan masalah itu, Uti Murni jadi mogok makan dan akhirnya jatuh sakit. Lalu Uti Murni diperiksakan ke dokter. Rupanya, sakit kanker Uti Murni yang pernah diderita beberapa tahun lalu kambuh! Lalu Uti murni dirawat di RS Harapan Kita.
Karena sakitnya tidak kunjung sembuh, akhirnya Uti murni dipindah ke RS Mitra. Disana uti Murni di kemoterapi. Aku tidak tega mendengar ceritanya.

Penghujung Sabtu 5 September 2009 jam 24.00..
"Anin, bangun. Kita ke Jakarta sekarang, soalnya Uti Murni meninggal." papa membangunkanku. Aku tersentak. wah! Aku langsung memakai baju pergi. lalu kami sekeluarga pergi ke Jakarta naik mobil.

Di Jakarta, banyak keluargaku sedang mengaji. Didepan mereka, terdapat ranjang berisi mayat yang ditutupi oleh kain kafan. Aku bergidik.

Uti Rum bercerita padaku, tentang Uti Murni. Opa Manshur, suami Uti Murni, menyarankan uti Rum berpura-pura menjadi ibunya Uti Murni (Almh. Eyang Yuyut Putri). Karena, Uti Murni selalu bergumam, "Ibu.. Ibu.." di ranjang rumah sakit. Jadi garis besarnya, Uti Rum adalah 'perawat' setia Uti Murni.

Setelah beberapa waktu, akhirnya kami melaksanakan sahur. Kami makan ayam goreng/ayam kuah. Enak.. deh.Tapi, aku masih terpikir tentang Uti Murni yang berjuang melawazn sakit kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Saat sahur, Uti rum juga bercerita, kalau saat mau meninggal, Uti Murni menengok ke sebelah kanan atas. Raras mengartikan, kalau uti Murni akan masuk surga. Insya Allah!!

Setelah sahur, aku, mama, dan Raras menyingkap kain kafan yang manutupi mayat Uti Murni. Subhanallah... Aku bergidik. Lalu, kami menutupnya kain kafannya lagi.

Setelah adzan shubuh, mayat uti Murni dishalatkan dan dibawa segera ke Cilacap untuk dimakamkan. Keluargaku tidak bisa ikut karena banyak keperluan di Bandung. Lalu datang beberapa orang yang telat membesuk Uti Murni karena mayat uti Murni sudah dibawa ke Cilacap oleh mobil jenazah. Termasuk, uztadzah Uti Murni.

mama dan uztadzah Uti Murni berbincang sebentar, lalu uztadzah Uti Murni pulang dengan suaminya. Setelah itu, keluargaku pulang kembali ke Bandung, jamsetengah enam pagi. Dijalan, aku berdoa..
"Ya Allah, semoga engkau menerima Uti Murni disisi-Mu."

Amin

Comments

Unknown said…
amin.. amin... amin... semoga doa kita semua untuk almarhumah uti murni dikabulkan Allah SWT......

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat