Jujur
Sekarang lagi UN. Iya, masih UN. UN SMA. Dan fisika lagi bermuatan sama denganku, jadi kita saling jauh-jauhan. Pundungan.
Aku membayangkan bagaimana rasanya berada dalam huru-hara para pemikir, yang sangat aku kagumi, di medan perang sana. Mereka sedang berperang dengan senjata komputer empuk yang dijaga rapi oleh kranium. Tajam dan kilatnya mampu menimbulkan pemahaman baru setiap saat. Dan pendukung baru, tentu saja.
Dan aku di sini, bersama langkah-langkah yang kutiti sedikit-sedikit sekali menuju UN yang bahkan menjadi mainan bagi manusia-manusia cerdas (sangat cetek, maksudnya, no offense). Berkhayal tentang dalamnya makna kehidupan yang telah mereka cecap, apakah detail rasanya? Kalau aku sih masih merasa kalau hidup itu manis, karena napas ini masih terus diberikan cuma-cuma oleh-Nya. Alhamdulillah.
Bukan itu intinya.
UN. Ujian Nasional. Kalau kata para pemikir, bilangan pada suku ke-n. Adalah tes yang diselenggarakan oleh pusat untuk menguji dan mengukur pencapaian peserta didik selama menjalani sistem pendidikan negeri sendiri. Tujuannya nggak muluk-muluk, untuk evaluasi kedepannya agar menjadi lebih baik. Aamiin.
Mengapa menjadi begitu bergengsi? Berlomba-lomba pelajar berlatih untuk menaklukkan persoalan-persoalan yang akan diberikan. Banyak tujuannya, ada yang ingin mendapatkan nilai terbaik, ada yang disuruh orang tuanya, ada yang suka tantangan, ada yang taruhan, ada yang ingin membantu untuk meringankan beban petugas pusat, dan banyak banyak tujuan lainnya. Nilai UN yang diatas rata-rata menjadi hal yang diinginkan setiap peserta UN, apakah nilai itu ditujukan untuk orang tuanya, pacarnya, teman-temannya, dirinya, ataupun ijazahnya. Nilai UN kasarnya menunjukkan tingkat intelegensi seorang pelajar sebelum melangkah ke perguruan tinggi. Nilai bagus, anak pintar. Nilai jelek, ikut remedial, memalukan. Apakah feodalisme dan kolonialisme masa lampau menjejakkan budaya strata kepada generasi penerus?
PBT dan CBT adalah dua varietas UN yang dipakai tahun ini, yang sekarang telah mekar bunga-bunga keduanya. Varietas PBT mekar lebih dahulu dari CBT, sehingga seringkali petani CBT melirik langkah-langkah pertumbuhan PBT. Pokoknya, varietas CBT akan lebih top markotop hasilnya dari varietas PBT. Mohon maklum, sedang kepingin masuk fakultas rekayasa pertanian.
Konflik yang terjadi di musim UN tahun ini, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, kasarnya merupakan tumbukan berbagai paradigma yang saling senggol meraih kursi kemenangan, kemenangan paradigma paling benar tentang UN. Partai-partai pesertanya antara lain:
Terserah mau ada berapa partai yang saling senggol. Apabila Anda anggota partai nomor 1, Partai Kejujuran, maka otomatis Anda mengerjakan UN dengan jujur. Berdirilah tegak, busungkan dada, banggakan diri Anda. Tidak perlulah tunjuk sana sini karena hanya akan menyulut api debat yang tidak diperlukan, namun aku salut kepada para pemikir, yang aku kagumi, yang ilmunya telah dalam dan stabil, yang berusaha mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berpikir lurus. UN itu kepentingan mandiri, bukan kelompok. Debat yang tidak diperlukan mengurangi waktu belajar untuk UN (apakah mengetikkan ini juga termasuk? *sad emoticon*). Kejujuran yang berdiri bersama Anda secara tegas meunjukkan wibawa para anggota Partai Kejujuran bahwa Anda semua benar, di mata manusia baik yang melakukan kejujuran maupun yang tidak, dan di mata-Nya. Setiap peserta UN akan berdiri bersama prinsipnya dan partainya masing-masing, dan resikonya masing-masing. Nilai yang baik dari hasil kejujuran lebih keren dari nilai yang baik dari hasil ketidakjujuran, karena selain lebih mudah dipertanggungjawabkan, nilai tersebut akan memotivasi Anda untuk terus menerapkan kejujuran.
Demikian, kalau Anda bingung harus melakukan apa untuk UN, maka bersyukurlah. Anda beruntung karena memiliki keinginan untuk memberikan sesuatu yang baik untuk UN.
Aku membayangkan bagaimana rasanya berada dalam huru-hara para pemikir, yang sangat aku kagumi, di medan perang sana. Mereka sedang berperang dengan senjata komputer empuk yang dijaga rapi oleh kranium. Tajam dan kilatnya mampu menimbulkan pemahaman baru setiap saat. Dan pendukung baru, tentu saja.
Dan aku di sini, bersama langkah-langkah yang kutiti sedikit-sedikit sekali menuju UN yang bahkan menjadi mainan bagi manusia-manusia cerdas (sangat cetek, maksudnya, no offense). Berkhayal tentang dalamnya makna kehidupan yang telah mereka cecap, apakah detail rasanya? Kalau aku sih masih merasa kalau hidup itu manis, karena napas ini masih terus diberikan cuma-cuma oleh-Nya. Alhamdulillah.
Bukan itu intinya.
UN. Ujian Nasional. Kalau kata para pemikir, bilangan pada suku ke-n. Adalah tes yang diselenggarakan oleh pusat untuk menguji dan mengukur pencapaian peserta didik selama menjalani sistem pendidikan negeri sendiri. Tujuannya nggak muluk-muluk, untuk evaluasi kedepannya agar menjadi lebih baik. Aamiin.
Mengapa menjadi begitu bergengsi? Berlomba-lomba pelajar berlatih untuk menaklukkan persoalan-persoalan yang akan diberikan. Banyak tujuannya, ada yang ingin mendapatkan nilai terbaik, ada yang disuruh orang tuanya, ada yang suka tantangan, ada yang taruhan, ada yang ingin membantu untuk meringankan beban petugas pusat, dan banyak banyak tujuan lainnya. Nilai UN yang diatas rata-rata menjadi hal yang diinginkan setiap peserta UN, apakah nilai itu ditujukan untuk orang tuanya, pacarnya, teman-temannya, dirinya, ataupun ijazahnya. Nilai UN kasarnya menunjukkan tingkat intelegensi seorang pelajar sebelum melangkah ke perguruan tinggi. Nilai bagus, anak pintar. Nilai jelek, ikut remedial, memalukan. Apakah feodalisme dan kolonialisme masa lampau menjejakkan budaya strata kepada generasi penerus?
PBT dan CBT adalah dua varietas UN yang dipakai tahun ini, yang sekarang telah mekar bunga-bunga keduanya. Varietas PBT mekar lebih dahulu dari CBT, sehingga seringkali petani CBT melirik langkah-langkah pertumbuhan PBT. Pokoknya, varietas CBT akan lebih top markotop hasilnya dari varietas PBT. Mohon maklum, sedang kepingin masuk fakultas rekayasa pertanian.
Konflik yang terjadi di musim UN tahun ini, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, kasarnya merupakan tumbukan berbagai paradigma yang saling senggol meraih kursi kemenangan, kemenangan paradigma paling benar tentang UN. Partai-partai pesertanya antara lain:
- Kejujuran tanpa pandang bulu
- Semi-Kejujuran
- Karena soal PBT pasti berbeda dengan soal CBT, soal PBT merupakan soal latihan yang tepat untuk mencapai kesuksesan CBT.
- Latihan menggunakan soal PBT tetap membutuhkan usaha tanpa kunci jawaban
- Bukan Kejujuran
- Generasi ini adalah korban dari pendidikan yang salah
- Sistem salah (dan alasan-alasannya)
- Hasil kasat mata, proses dipandang sebelah mata
- UN bukanlah penentu kelulusan (???)
- Karena yang lain melakukan hal yang sama
- Tidak usah munafik
- Guru membuat akademik murid jelek, sehingga tidak ada jalan lain untuk menaklukkan UN
- Guru salah, menyuruh siswa tidak jujur
- Pasrah
Terserah mau ada berapa partai yang saling senggol. Apabila Anda anggota partai nomor 1, Partai Kejujuran, maka otomatis Anda mengerjakan UN dengan jujur. Berdirilah tegak, busungkan dada, banggakan diri Anda. Tidak perlulah tunjuk sana sini karena hanya akan menyulut api debat yang tidak diperlukan, namun aku salut kepada para pemikir, yang aku kagumi, yang ilmunya telah dalam dan stabil, yang berusaha mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berpikir lurus. UN itu kepentingan mandiri, bukan kelompok. Debat yang tidak diperlukan mengurangi waktu belajar untuk UN (apakah mengetikkan ini juga termasuk? *sad emoticon*). Kejujuran yang berdiri bersama Anda secara tegas meunjukkan wibawa para anggota Partai Kejujuran bahwa Anda semua benar, di mata manusia baik yang melakukan kejujuran maupun yang tidak, dan di mata-Nya. Setiap peserta UN akan berdiri bersama prinsipnya dan partainya masing-masing, dan resikonya masing-masing. Nilai yang baik dari hasil kejujuran lebih keren dari nilai yang baik dari hasil ketidakjujuran, karena selain lebih mudah dipertanggungjawabkan, nilai tersebut akan memotivasi Anda untuk terus menerapkan kejujuran.
Demikian, kalau Anda bingung harus melakukan apa untuk UN, maka bersyukurlah. Anda beruntung karena memiliki keinginan untuk memberikan sesuatu yang baik untuk UN.
Comments