Susa, Sasi, Sisu
Gunjing, gunjing, gunjing. Terdengar seperti camilan, dan memang sepertinya saya dan orang-orang secara sadar maupun terpeleset melakukan hal ini setiap waktu luang. Tidak usah rumpi deh, person to person bergunjing juga tetap renyah. Supaya sedap, tersebutlah tiga orang yaitu Susa, Sasi, dan Sisu. Di suatu hari yang sepi, Susa berkesah kepada Sasi tentang Sisu yang arogan dan tetek bengeknya. Sasi, seperti manusia pada umumnya, menyanggupi untuk menjaga rahasia itu layaknya formalitas dalam cerita antar teman. Sayangnya, seperti manusia pada umumnya, rahasia seperti ember yang isinya sudah terlalu penuh lalu diisi lagi: luber. Sasi merasa baik-baik saja ketika keesokan harinya ia membocorkan rahasia itu pada Sisu. Entah karena ia merasa harus menyelesaikan masalah di antara kedua temannya, atau dia merasa bak agen rahasia yang berhasil membobol brankas isi hati temannya. Kalau bumbu-bumbunya tidak usah disebutkan, komplit all in one, yang tidak cocok dicocok-cocokkan. ...