Posts

Showing posts from July, 2020

Dari Putih

Image
Meysa, sayang.⁣ ⁣ Kamu apa kabar? Semoga makin lincah melompat satu kaki. Bagaimana di playgroup, apakah menyenangkan? Pasti kamu makin pintar.⁣ ⁣ Terima kasih atas seluruh kenangan yang telah kamu ceritakan kembali. Dan salam-salam yang kuharap bisa langsung aku balas kepada kakekmu dan ibu dengan suara cemprengku ini. ⁣ ⁣ Aku baik-baik saja. Aku memiliki banyak teman baru (setelah melewati satu dua minggu terberat dalam hidupku, kau tahu). Makanan melimpah ruah disini, meski kadang kami suka dibanjur air cucian piring kalau datang keroyokan.⁣ ⁣ Aku akan pergi jauh, Meysa. Kawan-kawan petualang mengajakku menjajaki wilayah baru yang sangat jauh dari tempat hidupku yang sekarang. Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, aku akan baik-baik saja. Titip ibu, Coklat. Dia wanita dan ibu terbaik yang pernah ada. Aku akan selalu mengingat dan memikirkannya. Semoga suatu saat aku bisa bertemu semuanya. Meysa, kakek, ibu, adik-adik.⁣ ⁣ Rindukan aku.⁣ ⁣ Sampai jumpa,⁣ Putih.⁣ Ditulis sebagai bentuk p...

Dari Meysa

Image
Putih, sayang.⁣ ⁣ Kita sudah berteman sejak hari pertamamu dan genap setahun pertamaku hidup di dunia. Sekarang usiaku sudah tiga tahun, kata orang berarti usiamu setara dua puluh delapan tahun. ⁣Wow, kita berbeda dua puluh lima tahun! ⁣ Apa yang sedang kamu pikirkan, ya? Mungkin cara untuk menguasai atau mempertahankan wilayah? Cara melawan musuh yang berdatangan dari kampung sebelah? Cara mendapatkan si manis tetangga seberang?⁣ ⁣ Itu kalau kamu masih bersamaku. Sekarang, mungkin kamu sedang memikirkan akan cari makan di warung kaki lima yang mana? Cara mendapatkan lele goreng dari warung nasi uduk yang pemiliknya super galak? Cara melawan tatapan sinis dan geraman dari penduduk lokal emperan kota?⁣ ⁣ Ah, aku rindu sekali padamu. Kamu adalah anak paling penurut yang pernah aku lihat, karena kamu selalu membersamai ibumu kapanpun dan dimanapun. Suaramu yang imut. Gerakanmu yang lincah.⁣ ⁣ Ada salam dari kakek. Meskipun kakek yang memindahkan kamu ke kota, beliau sangat berterima kasih...

Beres-Beres

Image
"Tau nggak? Sering kali, kalau lagi ngelap meja makan kayak begini, atau lagi nyapu, aku kepikiran tentang kamu dan wanita-wanita lainnya."⁣ ⁣ "Maksud kamu?"⁣ ⁣ "Misalnya, ibu. Belum kebayang aja sih, gimana sih rasanya tau kalau bapak itu adalah orang yang tepat? Bayangin aja kalau ibu nggak jadi sama bapak, aku nggak akan lahir."⁣ ⁣ Arum tergelak sambil menyusun tepak-tepak kosong dan kering di rak dinding.⁣ ⁣ "Kalau kamu gimana?"⁣ ⁣ "Aku nggak bisa jelasinnya, Mas. Seringkali, pada momen-momen life-changing seperti itu, semesta bantu jawab pertanyaan dan keraguan yang kamu lontarkan ke Gusti. Jadi, ketika kamu datang ke rumah waktu itu,"⁣ ⁣ "Mungkin kamu baru ketemu aku sekali-dua kali kan?" aku cengengesan sambil menyimpan cairan pembersih meja ke laci. "I've been knowing you since you were that curly haired little girl, chewing chocolate in front of your house, surrounded by flowers."⁣ ⁣ Arum tertawa lagi, m...

Kulkas

Image
Waktu itu tinggi badanku belum sampai seratus senti. Ibu suka menaruh berbagai mainan dan barang di atas kulkas supaya aku sulit menggapainya. Kulkas itu lurus dan licin, tidak ada yang bisa dipakai untuk memanjat. Apa yang ada di pikiranku saat itu adalah, kalau aku nakal, mainan-mainan akan pindah ke atas kulkas. Kalau aku baik, nanti mainan-mainan pindah lagi ke boks oranye yang dijejerkan di karpet.⁣ ⁣ Setahun kemudian, seluruh telapak tanganku sudah bisa menempel ke permukaan atas kulkas tanpa harus berjinjit. Tinggi badan adikku belum sampai seratus senti. Kalau adikku nakal, aku taruh mainannya di atas kulkas sambil tersenyum jumawa. Ah, jadi begini ya rasanya? Lalu adikku menangis. Akhirnya Ibu menurunkan beberapa mainan adik. Aku jadi mengikutinya, menurunkan sisa mainan dari atas kulkas ke karpet.⁣ ⁣ "Kakak hebat." begitu kata Ibu.⁣ Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2019. #30HariBercerita #30HBC1926

Aku

Image
Dulu anak ini kalau makan disuapi bersama dengan anak-anak tetangga lainnya. Kalau susah makan, ibu tetangga menyahut dari jauh: "Makan lah, dak makan mati kau!"⁣ ⁣ Dulu anak ini masih tiga tahun sudah bisa mengunci pintu rumah ketika ditinggal sendiri karena ibu mau melongok warung sayur di ujung komplek, tapi tidak bisa membukanya lagi.⁣ ⁣ Dulu anak ini bilang ingin jadi dokter gigi sejak berteriak nyalang: "TOLONGGG DOKTER TOLONGGG SUSTER TOLONGGG!" padahal mereka semua ada disitu, siap mencabut gigi pertamanya. Lalu ingin jadi arsitek, secara ala-ala merancang rumah impian berbentuk segi delapan. Lalu ingin jadi arkeolog biar kelihatan gagah. Lalu ingin jadi penulis. Pianis. Jurnalis. Desainer baju. Desainer interior. Insinyur pencipta mesin penyedot sekaligus pencacah tumpukan daun kering di pinggir jalan.⁣ ⁣ Sekarang anak itu masih suka berangan-angan tentang masa depannya, padahal dia sudah ada di masa depan yang seakan tak terbayangkan olehnya waktu lebih ke...

Bunga

Image
Pagi ini tidak ada bunga di depan pintu apartemen Andrine. Kali pertama sejak nyaris setahun ini. Hari dimana Andrine akan segera menanyakan maksud dari satu tangkai mawar per hari kepada si pemberi. Andrine bahkan sudah menyiapkan pertanyaannya: "Apa maksud dari 356 tangkai bunga itu? Kamu biarkan aku menunggu jawaban sampai pusing sendiri. Mau sampai kapan kamu kucing-kucingan begini?"⁣ ⁣ Tapi bunganya tidak genap 356. Begitu pula angan-angan Andrine tentang cinta yang akan segera diungkapkan.⁣ ⁣ Andrine menutup pintu. Membukanya kembali setengah jam kemudian untuk membuang kantung sampah kering.⁣ ⁣ Dan untuk menjumpai Mevis yang berdiri semampai di depan pintu apartemen.⁣ ⁣ "Masuk."⁣ ⁣ Mevis merapikan sepatu di balik pintu. "Omong-omong, aku tidak menyangka kalau kamu akan menyuruhku masuk begitu saja. Memang ada apa.. Astaga."⁣ ⁣ Mevis tidak bisa mempercayai apa yang barusan dia lihat. Sebuah kolase sebesar dinding apartemen, tersusun dari lembar-lemba...

Bumi

Image
Di bumi semuanya diawali, dan atau diawali ulang. Kepedulian yang diawali ulang. Kesadaran akan keegoisan yang diawali ulang. Cinta yang masih belum terlambat.⁣ ⁣ Kadang bumi harus lelah-lelah meletuskan dan menghancurkan gunung supaya dicintai. Kadang bumi harus menangis hingga membanjiri daratan supaya dihormati. Kadang bumi harus menggeram, bergetar menahan marah supaya parasit di permukaannya tidak terlalu banyak yang mati untuk kemudian bangkit dan menuntut bumi karena sudah tidak berperikeparasitan.⁣ Ada kalanya kita sekali-kali perlu menyempatkan diri untuk mengunyah begonia, menyesap gedebog pisang, memetik cecenet, menyuling air genangan, menganyam daun kelapa, membakar cacing besar, untuk menyadari kembali bahwa inilah Ibu Bumi. Penyedia, penaung, pelindung yang paling perkasa.⁣ ⁣ Cintaku mengakar kuat menggenggam bumi. Menumbuhkan cabang kuat menembus langit. Berbunga, menghasilkan buah, memperbanyak cinta yang jatuh dan tumbuh mengakar kembali di tanah bumi.⁣ Ditulis seba...

Memori Jatinangor

Lama sudah tidak melalui jalanan Jatinangor sore mendung-mendung. Semuanya seakan melambat. Tukang cilor, warung seblak, warung lamongan, kedai thai tea, warung kopi. Laundry, tempat penyewaan alat kemah, toko kelontong, tukang cukur anak muda.⁣ ⁣ Jalan kaki, cara paling ampuh agar tidak kehilangan semeterpun jalanan tidak ramah pejalan kaki yang penuh sesak dengan warung kaki lima untuk dinikmati memorinya. Pernah celingukan mencari kosan teman lah, rapat di warung makan mana lah, nugas sampai larut lah, diantar pulang lah, apa saja lah.⁣ ⁣ Hujan makin deras. Angkot melaju kencang, lalu melambat, menyisir atap-atap tempat fotokopian dimana banyak calon penumpang yang lagi meneduh. Mahasiswa berjalan cepat menuju kosan masing-masing, memayungi dokumen di dekapan dengan kepala atau kerudung. Menyerap ke dalam cikuda, cisaladah, ciseke kecil, ciseke besar, cikeruh, sayang, caringin, gkpn, dan ribuan jalan kapiler padat pendatang lainnya.⁣ ⁣ Andai aku punya waktu lebih lama untuk memeluk ...