Posts

Showing posts from 2023

Dekade sebelum 2023

Image
Satu dekade yang lalu adalah titik dimana saya merasa keputusan yang saya ambil akan benar-benar mengubah hidup saya; sedikit saja keputusan yang saya ambil berbeda, apabila ada dunia paralel, maka kehidupan-kehidupan saya akan bercabang dengan jarak yang jauh sekali, dan kemudian bercabang dan bercabang lagi, terpisah seperti klaster-klaster pada dendrogram.  Kalau boleh saya berkhayal, saya ingin diri saya di tahun 2013 agar mengunjungi diri saya di tahun 2023 agar mendapat sedikit gambaran bahwa apapun yang terjadi adalah yang paling baik bagi saya; agar kecemasan tentang masa depan dapat mereda walau sedikit; agar lebih tenang ketika keputusan sudah diambil; agar cobaan rasa sesal yang datang kemudian tidak membuat saya rendah diri. Biar saya lihat sendiri bahwa dengan apa yang terjadi pada saya di tahun 2013, saya hidup dengan baik dan bahagia di tahun 2023. Saya sungguh bersyukur dan berterima kasih pada apa-apa yang terjadi di tahun 2013. Yang datang, yang dipero...

Kue Enak

Image
Orang-orang memiliki cara untuk mengungkapkan dan menyelesaikan emosi yang sangat besar, dalam konotasi yang kurang baik, misalnya rasa sedih, marah, kecewa, frustrasi, bingung, tertekan. Pernahkah merasakannya? Sesuatu yang tidak berwujud, tapi seperti massa yang terus membesar dan menekan organ-organ di dalam tubuh. Biasanya diawali stresor atau benturan, baik dengan orang lain, mungkin sekedar suatu kabar, atau bahkan diri sendiri. Sesak. Menimbulkan luka. Beberapa mengatakannya dengan risiko apapun. Beberapa menyalurkannya menjadi energi ke benda-benda di sekitar, konstruktif maupun destruktif. Beberapa menguapkannya sedikit demi sedikit melalui hari-hari menyendiri yang panjang. Beberapa menangis. Beberapa menuliskannya. Beberapa menukar bebannya dengan sesuatu yang lebih baik: kue-kue enak.  Aku suka kue-kue enak. Seringkali menginginkannya setelah mengalami hari yang buruk. Bukan stress eating, tapi eating the stress, seolah-olah beban itu berkurang seperti kue e...

Hidup Seimbang

Image
Hidup seimbang. Membantu orang lain, tapi juga membantu diri sendiri. Memiliki banyak teman, tapi juga selektif memilih teman. Bisa diandalkan, tapi juga bisa dihormati. Mengatur, tapi juga membebaskan. Bekerja keras, tapi juga tidak membebani diri. Bekerja terukur, tapi juga bekerja fleksibel. Cukup waktu untuk mengerjakan semuanya, tapi juga cukup waktu tidur. Tidak terburu-buru, tapi juga tidak terlalu berhati-hati. Berhati-hati, tapi juga tidak skeptis. Berani, tapi juga tidak gegabah. Mengambil keputusan dengan cepat, tapi juga mengambil keputusan dengan bijak. Rendah hati, tapi juga tidak rendah diri. Pemerhati, tapi juga tidak terlalu cemas. Perfeksionis, tapi juga realistis. Optimistis, tapi juga realistis. Spesialis, tapi juga generalis. Terencana, tapi juga spontan. Memikirkan masa depan, tapi tidak hidup dalam angan-angan. Memikirkan masa lalu, tapi tidak terjebak dalam penyesalan. Menikmati hidup, tapi juga mengendalikan hidup. Sungguh asyik memikirkan sesuatu y...

Resolusi Awal Tahun

Image
Apa itu resolusi awal tahun? Bukankah pergantian tahun hanya detik menit yang berganti dan berjalan? Resolusi bisa dibuat kapan saja, kan? Mengapa harus menunggu awal tahun?  Awal tahun mungkin hanyalah waktu yang terus berjalan, hanya labelnya saja yang berbeda, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali orang yang membutuhkan 'titik' untuk menyadarkan diri di tengah arus waktu. 'Titik' dimana orang kemudian banyak berkumpul dan melakukan hal yang sama, menata kembali rencana-rencana untuk waktu ke depan. Anggaplah 'titik' tersebut adalah awal tahun, dimana banyak orang sama-sama membuat resolusi, menguatkan lagi fondasi agar hidup berjalan lebih tegap sesuai prinsip masing-masing. Melakukan sesuatu yang sama dengan orang lain memang sangat memotivasi, makanya di 'titik' ini banyak yang bersemangat membuat resolusi. Sering kali terbersit di pikiran bahwa diri ini sedang tertinggal dibandingkan orang-orang yang membuat resolusi awal tahun...

Caesar Salad

Image
It is close to lunch. We've wrapped up the general practitioner visit and picked up the prescription. While walking to the parking lot, "There is a new salad bar close to the city garden. Let's have lunch there." Mom have been eating salads. And plain boiled eggs. Even some types of vegetable and protein are off her plate. There is a whole list, well, still invisible, but we've tried our best to take it into account every day. Her favorite is Caesar salad, because there are roasted chicken and creamy dressing. Very filling. She orders one. I order Vietnamese vegetable roll with --I forgot-- beef. Ah, mom can't try mine. The atmosphere of the place is really nice and raw. People come to have lunch upstairs. We choose the seat next to the salad mixing station downstairs. Soft instrumental music accompanies the busy mumbling kitchen. Our salads come in no time.  Her salad consisted of lettuce, carrot, crouton, some parmesan shreds, roasted chicken, an...

Yes, I currently finished Sekolah Pra Nikah Salman ITB

Yes, I currently finished the whole SPN Salman ITB. The first offline batch of SPN after about 2-3 years of hiatus (and lots of online batches). Participating as a student in SPN (sekolah pra nikah, pre marital school) is a bold move, I must say. All I want is to learn and understand before I need to do it, so I don't have to learn and understand from scratch on the spot which I believe will be in the middle of chaos. Trust me, I haven't experienced much (read: no experience) but the whole process to become a steady self with a lifetime partner is chaotic (not only after that). Before I continue: No, I am not in the position to marry yet right now, but I realize that the chance to study before everything gets in the way is now.  SPN put me in a comprehension state to see everything objectively, because marriage is not only consolidating with love. Love is too subjective to be the only vessel across the non-stop turbulent ocean. You need good gears, enough supplies, skills to ma...

Ketiduran

Aku terkekeh sendiri. Sudah lewat berapa hari ini? Lima, enam, tujuh? Seribu? Tiap petang berjanji untuk nanti terjaga lebih lama lagi, bisa lah barang satu dua paragraf ditulis, tapi janji tinggal janji. Pusing sekali, capek sekali, bersandar di kursi kerja sambil memasang timer sepuluh menit tapi terbangun pagi buta jam-jam kemudian. Ketiduran tidak sama dengan tidur, jadilah berjam-jam terbuang tidak bermakna buat badan sendiri atau pekerjaan sendiri. Setiap saat aku dihadapkan dengan pilihan hal-hal yang menyenangkan atau menarik untuk dijalani, hingga pada akhirnya memutuskan untuk berkomitmen pada banyak hal sekaligus. Sayangnya, memang otak ini tidak bisa dibelah-belah, tiap komitmen minta cuma dirinya yang diperhatikan. Mau tidak mau  harus buat keputusan setiap beberapa waktu sekali untuk berpindah atensi. Hari ini tugas kuliah, besok thesis, besoknya menulis, besoknya lagi aku, kan diri sendiri juga butuh dapat atensi. Bukan malas, bukan writer's block (karena aku bukan ...

Maaf

Image
Aku minta maaf karena seringkali tidak terbuka padamu. Bukan karena tidak percaya padamu, tapi lebih karena aku tidak ingin kamu terluka. Setiap hari aku mempertanyakan apakah aku dan sikapku yang sekarang adalah aku yang sesungguhnya atau hanya sekedar peran yang sedang dimainkan agar orang-orang nyaman terhadapku. Setiap kali aku mencoba lebih terbuka, rasanya seperti melepaskan panah pada kawan sendiri. Bahkan setiap kali aku mencoba lebih terbuka, diri sendiri seringkali memberikan peringatan kalau ini bukan hal yang baik. Apakah sesungguhnya aku bukan orang yang benar-benar baik? Aku minta maaf karena seringkali tidak terbuka padamu meskipun kamu memintanya. Rasanya aku tidak ingin kamu jadi kecewa lalu aku tidak akan disayangi lagi. Egois sekali. Aku terus menerus berharap bila aku bersikap baik, lama-lama aku akan jadi orang baik yang sesungguhnya. Bila aku terus menerus mengedepankan orang lain, lama-lama aku akan jadi orang tidak egois yang memang benar begini adanya. Apakah y...