Resolusi Awal Tahun
Awal tahun mungkin hanyalah waktu yang terus berjalan, hanya labelnya saja yang berbeda, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali orang yang membutuhkan 'titik' untuk menyadarkan diri di tengah arus waktu. 'Titik' dimana orang kemudian banyak berkumpul dan melakukan hal yang sama, menata kembali rencana-rencana untuk waktu ke depan. Anggaplah 'titik' tersebut adalah awal tahun, dimana banyak orang sama-sama membuat resolusi, menguatkan lagi fondasi agar hidup berjalan lebih tegap sesuai prinsip masing-masing. Melakukan sesuatu yang sama dengan orang lain memang sangat memotivasi, makanya di 'titik' ini banyak yang bersemangat membuat resolusi.
Sering kali terbersit di pikiran bahwa diri ini sedang tertinggal dibandingkan orang-orang yang membuat resolusi awal tahun, meramaikan dunia nyata dan maya dengan harapan dan rencana matang untuk masa depan. Kemudian pikiran tersebut berlanjut menjadi "Memangnya melihat dan mengagumi pencapaian orang lain bisa membuat kamu lebih maju? Kelihatannya tidak, ya, malah membuatmu rendah diri. Buat laju sendiri, dong." Kemudian berlanjut dengan perasaan bahwa membuat resolusi tidak harus di awal tahun, tetapi kemudian malah jadi mengulur waktu untuk membuat resolusi. Pada akhirnya, awal tahun selanjutnya muncul di depan mata. Agenda membuat resolusi hanya disimpan di sudut pikiran, merasa cukup dengan berniat membuatnya saja.
Bagaimana, apakah 'awal tahun' yang dianggap cuma label waktu yang berjalan, mau dilewatkan lagi hanya supaya tidak ikut arus orang-orang pada umumnya? Sudah, resolusinya dibuat saja. Toh 'awal tahun' cuma label, jadi kalau membuat resolusi di awal tahun sama saja seperti membuat resolusi di waktu-waktu lainnya, kan?
Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2023. #30haribercerita #30hbc2302
Comments