Maaf


Aku minta maaf karena seringkali tidak terbuka padamu. Bukan karena tidak percaya padamu, tapi lebih karena aku tidak ingin kamu terluka. Setiap hari aku mempertanyakan apakah aku dan sikapku yang sekarang adalah aku yang sesungguhnya atau hanya sekedar peran yang sedang dimainkan agar orang-orang nyaman terhadapku. Setiap kali aku mencoba lebih terbuka, rasanya seperti melepaskan panah pada kawan sendiri. Bahkan setiap kali aku mencoba lebih terbuka, diri sendiri seringkali memberikan peringatan kalau ini bukan hal yang baik. Apakah sesungguhnya aku bukan orang yang benar-benar baik?


Aku minta maaf karena seringkali tidak terbuka padamu meskipun kamu memintanya. Rasanya aku tidak ingin kamu jadi kecewa lalu aku tidak akan disayangi lagi. Egois sekali. Aku terus menerus berharap bila aku bersikap baik, lama-lama aku akan jadi orang baik yang sesungguhnya. Bila aku terus menerus mengedepankan orang lain, lama-lama aku akan jadi orang tidak egois yang memang benar begini adanya. Apakah yang kulakukan bisa menjadikan aku orang yang benar-benar baik? Atau ini hanya sekedar kostum orang baik yang dipakai orang kurang baik?
Jadilah dirimu sendiri, terserahlah kata orang. Aku mau terus jadi orang baik. Aku mau terus jadi orang baik untukmu. Perkara kamu mau aku lebih terbuka padamu, mungkin dalam waktu dekat aku akan lebih terbuka padamu, setelah aku yakin kalau aku ini memang orang baik betulan.

Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2022. #30haribercerita #30hbc2211

Comments

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat