22 Juli 2015
-Relung.
Kamu berlari-lari di atas papan rapuhku.
Meninggalkan relung.
Aku tenggelam bahkan sebelum perjalanan mulai.
Kamu berlari-lari di atas papan rapuhku.
Meninggalkan relung.
Aku tenggelam bahkan sebelum perjalanan mulai.
-Relung. (2)
Masuklah, wahai manusia kesepian.
Tak cukup manusia untuk menemanimu, mereka semua palsu.
Biar relung memelukmu.
Masuklah, wahai manusia kesepian.
Tak cukup manusia untuk menemanimu, mereka semua palsu.
Biar relung memelukmu.
-Relung. (3)
Aku mencari relungmu,
Kutemukan bagai stalaktit dan stalagmit menyilang.
Ketika aku berteriak, suaraku menembus sunyi
Tak terdengar.
Ternyata itu ruang hampa, dan aku mati.
Aku mencari relungmu,
Kutemukan bagai stalaktit dan stalagmit menyilang.
Ketika aku berteriak, suaraku menembus sunyi
Tak terdengar.
Ternyata itu ruang hampa, dan aku mati.
-Relung. (4)
Jangan kau pendam sendiri, putri.
Gelap rasanya.
Buatlah relung, nanti biar sinar matahari memasukinya.
Jangan kau pendam sendiri, putri.
Gelap rasanya.
Buatlah relung, nanti biar sinar matahari memasukinya.
-Relung. (5)
Aku memelihara rasa yang meraung-raung dalam relungku.
Aku memelihara rasa yang meraung-raung dalam relungku.
Comments