Sajak Hujan

Awan:
Tidak ada yang lebih membahagiakan
atau lebih menyulut sendu
Dari aku yang menangis untukmu
dan yang terombang-ambing digusah angin

Tupai:
Aku suka hujan
Tapi aku tidak suka kalau kenariku basah
Nanti jamur-jamur lebih duluan memakannya

Pohon
(yang sudah mati):
Semoga bagian-bagian dariku sudah jadi buku
yang akan menuliskan memori tentangmu
Daun-daunku mungkin sudah jadi abu
Dibakar cemburu terhadap hujan yang tidak pernah lalu
Tapi toh biji-bijiku akan tumbuh kembali menjadi aku

Danar dan Tania:
Oh hujan,
Kenapa kami berpasangan untuk tidak akan saling mencintai?
Rasanya pincang tanpamu tapi tidak serasi bersamamu

Anak kecil:
Aku mau bercengkrama denganmu,
selamanya.
Sampai mama menyuruhku berkemul dan minum susu hangat
Katanya kamu membuatku sakit
Padahal bunyi berdebur air lebih merdu dari suara TV

Perempuan yang memakai payung:
Maaf, aku menghindar darimu
Aku tahu aku sangat ingin menciummu, hujan.
Sekarang aku tidak tahu harus mencintai siapa lagi
selain kamu

Trotoar:
Aku telah menjadi saksi dari rasa
dan aku selalu ingin mengatakannya padamu, hujan.
Terima kasih telah menjadi katalis rasa di sepanjang jalan ini

Comments

See also

Yes, I currently finished Sekolah Pra Nikah Salman ITB

Caesar Salad

Happy