12 November 2011: JURNAL PENGEMBARAAN XIV

Mundur ke Pengembaraan XIV, salah satu favoritku. Mungkin catetannya masih agak cheesy soalnya baru kelas 8, jadi selamat membaca. Buat GOLD!! Semoga kalian masih inget ini.
 
JURNAL PENGEMBARAAN XIV: Golden Way
day I (Rabu, 9 November 2011)
 Hampir saja aku telat ketika aku dan tasku sampai ke lapangan pagi itu. Setelah berbagai wacana dan wejangan dari orang-orang penting sekolah, 6 angkot berangkat menuju suatu tempat yang tak kukenal.
Aku dan kelompok 2 (Arief, Zaki, Aceng, Fahma, Viedi, Anin) berjalan terus, terus, terus. 1 kilo, 2 kilo, 3 kilo ditempuh. Kita masuk ke daerah hutan yang biasa digunakan untuk latihan KOPASSUS. Sambil menunggu yang lain, aku dan beberapa orang duduk di portal. Aku sempat menjatuhkan kamera Pa Hero ketika meminjamnya. Ketika aku menengok ke belakang, aku terkejut karena seketika aku jatuh dengan kaki mencengkram portal dan aku terguling dan BRUK! aku jatuh. akrobatik. Teman-teman berjanji untuk membuat #aninberguling sebagait rending topic twitter (meskipun nyatanya nggak). Mungkin gini gambarnya:
 
Setelah  berjalan cukup jauh, kami sampai di Situ Lembang. Pemandangannya sangat indah dilengkapi dengan deretan truk-truk tentara dan barisan tentara yang sedang berlatih. Kami berfoto di sana sebelum melanjutkan perjalanan.
Kami berjalan lagi, lagi, lagi. 1 kilo, 2 kilo, dan sampai di hutan dekat Situ Lembang. Malam hari, kami melakukan evaluasi terbuka tentang masalah angkatan. Setelah materi dari Pa Muh, kita tidur. Tapi aku sangat gelisah. Sebentar terbangun, sebentar terbangun.
day II (Kamis, 10 November 2011) 
Bangun cukup pagi dan kita menggigil! Shalat, makan, segalanya, lalu packing. Ini masih camp 1! Masih ada Sukawana dan Jayagiri.
Setelah menegak sangobion dan menanam pohon, kami berjalan lagi. Terus, terus, menyusuri hutan yang licin. SIlverqueen, choki-choki, gula merah, air, dan semangat berapi-api membuait kami terus berjalan. Dan Zaki tumbang. Kelompok Arief NW dan Rakha tertahan geraknya. Namun semangat tak henti membuat kita sampai ke Sukawana. Wawancara!
Kita meneruskan perjalanan. Puncak Jayagiri adalah targetnya. Hari beranjak petang, kami beranjak lelah. "Ya Allah, berilah kekuatan.." dan kekuatan datang dari Azi. Dia nyanyi:
"Tu dua tiga empat, ayo kita teriak
Tu dua tiga empat, ayo kita semangat
Tu dua tiga empat, terus maju ke depan
Ayo terus berjalan, sampai ke Jayagiri
Kita satu angkatan, kita pasti bisa
Terus maju ke depan, jangan maju ke belakang
Ayo positive thinking, jangan negative thinking"
Semangat itu datang bagai api datang pada kayu-kayu yang basah terkena minyak tanah. Semangat telah datang pada GOLDXIV yang berlumuran keringat. Suatu semangat yang manis dikenang oleh masing-masing hati. Kekuatan hadir, gotong royong hadir. Semua yang sakit dibantu, semua yang lelah dikompori. Aceng pun ikutan nyanyi:
"Minggir dong, minggir dong, minggir dong
Pasukan Gold Fourteen mau lewat
Jalannya kuat-kuat, jalannya tegap-tegap
Gold Fourteen, hoy! Yang paling hebat"
Lagu-lagu penyemangat mengalun sepanjang jalan. Tak terasa 13 jam telah berlalu. 13 jam perjalanan panjang yang bahkan melelahkan tim P3K yang adalah anak kuliahan.
09.30 malam. Kami sampai. Tidak ada keluhan, walaupun semua lelah. Brak! Bruk! Puluhan tas 50 liter dijatuhkan. "Kami semua larut dalam lagu kalian, larut dalam semangat kalian.." ujar Pa Ade. Aku terharu.
Tidak ada kericuhan apapun, skenario apapun. Tak ada guru yang mampu melarang kami istirahat. Satu per satu siswa-siswi GOLDXIV terlelap di puncak Jayagiri.
 day III (Jumat, 11 November 2011)
Tanggal cantik diawali dengan sunrise yang sangat cantik. Kami mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, tanpa beban.
"Masih semangat?" "MASIH!"
"Masih kuat?" "MASIH!"
"Masih mau jalan?" "MASIH!"
Ada kesan pesan tersendiri yang terwakilioleh beberapa siswa yang maju ke depan.
Evaluasi diakhiri dengan 3 komitmen *kemudian posting disensor beberapa baris*





Setelah shalat Jumat dan kawan-kawan, Bu Evie mulai mengevaluasi 3 komitmen yang telah kami buat. "Bu Evie tidak yakin dengan komitmen ke dua. Angkatan dibubarkan?!"
Kecamuk pikiranku, karena kita telah menyetujui suatu komitmen yang menyalahi fakta besar angkatan ini. *sensor sensor sensor*
"BISA!" "YAKIN!" "BISA!" "BISA!" "BISA!" hanya itu yang bisa kami teriakkan untuk meyakinkan Bu Evie. Namun semakin gundah.
Selesai. Komitmen itu selesai diurus.
"Tutup mata kalian!" "Tutup telinga kalian sampaio tidak mendengar apapun!"
ricuh dalam diam.
"JONGKOK!" ricuh. panas.
"HADAP KANAN!"
"YANG MAU BATAGOR, DUDUK!"
Kecamuk pikiranku. "Saya ketua angkatan, saya memerintahkan untuk seluruh GOLDXIV, dalam hitungan 3 buka mata kalian. Satu.."
"BELUM!" "JANGAN!"
Ketang mengulangi perinta itu. "Satu.." aku ragu.
"Dua.."
"Tiga.."
Terang, terang sekali. Tepuk tangan membahana. Bentengku bobol ketika melihat syal angkatanku, pin pengembaraan XIV, pin TIM 20, tanpa pin angkatanku..

Comments

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat