Arah
Sebuah mobil pick-up terlihat melambat mengikuti arus. Kesempatan emas.
"Naik kesitu!" seorang remaja tanggung laki-laki menggandeng tangan seorang remaja tanggung perempuan, berlari menuju mobil pick-up. Keduanya berpakaian serba hitam kusam. Kaus gombrang bertuliskan sembarang kata dan bintang terbalik, supaya mengikuti tren. Celananya disobek secara sengaja, sandalnya merana setelah menggilas aspal terus menerus. Si laki-laki mengenakan buff motif army, si perempuan menutup sebagian rambut panjangnya dengan kupluk merah marun. Keduanya sangat kusam, entah sudah berapa minggu polusi melekat pada wajah-wajah mereka.
Di bak pick-up yang kosong itu, mereka berdua menghitung. Satu, dua, tiga, empat. Tidak terdengar teriakan pengusiran dari si pemilik pick-up. Arus lalu lintas semakin lancar, angin malam belum berpuisi karena terlalu kencang menerpa. Mereka tidak bercakap selama beberapa saat.
Si perempuan menekuk lutut, menghamparkan pandangan ke penjuru jalan raya. "Aku mau pulang." kalimatnya memecah keramaian jalan, membuat si laki-laki tidak mendengar begitu jelas kendaraan yang gerung-gerung memacu kecepatan.
"Ah," si laki-laki beringsut mendekat ke sebelah si perempuan, berusaha memahami. "Kenapa?"
"Perjalanan ini tidak berarah."
"Apanya yang tidak berarah? Sekarang saja kita sedang menuju ke basecamp."
"Untuk apa? Menyetorkan hasil ngamen setiap harinya tanpa dapat imbalan apapun selain rasa bangga karena sudah punya label raja jalanan? Mentang-mentang sudah berada di bawah naungan Falcon?"
Si laki-laki terdiam.
Gang menuju basecamp semakin jelas terlihat. Beberapa orang seusia mereka berdua terlihat di bahu jalan, berdiri dengan mata kosong dan tangan menjentikkan abu rokok dari batangnya. "Kamu merunduk. Jangan sampai terlihat yang lain. Ini kesempatan kamu untuk pergi. Aku senang kamu sudah merasakan kejanggalan arah dari tempat ini. Doakan aku bisa segera menyadarkan yang lain." si laki-laki segera mengambil ancang-ancang untuk melompat keluar.
"Bro!"
Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2019. #30HariBercerita #30HBC1904
Comments