Ganti Lampu

Sore ini aku pulang sekolah lebih lambat. Mamak dan kakakku, Kuntum, sudah menunggu di tangga teras rumah panggung kami. Ada apa ini?⁣
"Ndang, kamu ingat hari ini?"⁣
"Apa, Kak?"⁣
"Piket ganti lampu."⁣
Deg, satu degupan jantung paling keras hari ini. Oh iya! Setiap bulan, lampu keramat keluarga kami harus diganti. Letaknya di luar kampung, di tengah hutan, dekat sungai yang menghulu ke puncak gunung. Sekali kesana makan waktu berjam-jam. Aku akan pulang tengah malam kalau berangkat setelah makan.⁣
"Aku berangkat sekarang, Mak."⁣
"Makanlah dulu."⁣
"Nggak, nanti terlalu malam baliknya. Aku bekal saja makanan Mamak."⁣
Jadilah aku berangkat membawa rantang bekal, botol minum, petromak, serbet, tang obeng, dan tentu saja lampu baru.⁣
Mungkin kalian akan bertanya-tanya, untuk apa ganti lampu sebulan sekali? Bukannya lampu bisa tahan berbulan-bulan? Jawabannya: yang mau bukan kami sekeluarga, tapi yang menunggu disana.⁣
Sampai disana, langit sudah gelap. Aku memakan bekal ditemani jangkrik dan tongeret yang berisik. Setelah itu, prosesi ganti lampu dimulai. Aku bersalam pada udara yang kuyakin tidak kosong. Setelah itu, menempelkan telapak tangan pada panel pembuka tutup lampu. Percaya atau tidak, sekarang masih sangat kuno, tapi panel itu hanya mau menerima sidik tangan keluarga kami. Aku mengelap seluruh bagian pusaka keluarga itu. Terbuat dari emas, membentuk piala dengan pahatan sejenis unggas, tidak tahu apa. Setelah lampu baru terpasang dan pusaka kembali bersih. Aku berkemas untuk pulang.⁣
"Rindang."⁣
Baru pernah ada yang mencegahku pulang. Aku menengok ke belakang dan mendapati Kakek Buyut Beringin memandangiku. Seluruh tubuhnya bisa diterawang, transparan terkena lampu. Tubuhnya melayang tenang.⁣
"Terima kasih atas perawatan bulanan yang telah diberikan olehmu dan keluargamu. Mulai bulan depan, tak usah ganti lampu ini lagi. Seluruh jagat arwah, pohon-pohon di hutan ini, telah setuju untuk menyalakan api abadi untuk menerangi. Sekarang pulanglah."⁣
Kakek buyut berubah wujud kembali menjadi pohon beringin yang akarnya meliliti pusaka.⁣
Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2019. #30HariBercerita⁣
#30HBC1915⁣

Comments

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat