Calon

Layar menunjukkan garis lurus sempurna. Si pasien akhirnya lurus sempurna menembus dimensi dunia, membuka dimensi tanpa raga baginya.⁣⁣
⁣⁣
Dokter dan seorang suster tangan kanannya terhenyak di kursi. Segala upaya mempertahankan kehidupan laki-laki di depan mereka telah dikerahkan, tapi sepertinya cuma menunda pekerjaan pencabut nyawa sejenak.⁣⁣
⁣⁣
"Bagaimana jika dia adalah calon ilmuwan? Calon atlet internasional? Calon kepala sekolah? Calon menteri? Calon presiden? Calon sekjen PBB?" dokter itu mendekap dua tangan di dadanya. Delapan belas tahun karirnya sebagai dokter spesialis bedah, ia memiliki motivasi kuat dalam menyelamatkan hidup setiap pasiennya: bisa saja dia sedang menyelamatkan calon orang hebat.⁣⁣
⁣⁣
"Dok, sebaiknya jangan bebani si arwah dengan pemikiran berat seperti itu. Lagipula, sampai sekarang belum ada yang mengakuinya. Dia ditemukan sendiri, pergi sendiri. Mungkin itulah yang terbaik untuknya."⁣⁣
⁣⁣
Dokter itu terlempar ke lubuk memori. Ketika itu, diri kecilnya lari dari rumah. Berbekal nyali dan sakit hati, menelusur pematang sawah dan padang rumput sedagu. Pelariannya terhenti karena ketika sudah sampai di pinggir jalan antar provinsi, pandangannya gelap disapu truk ngebut.⁣⁣
⁣⁣
"Biar saja dia rasakan sakit itu, biar dia sadar!"⁣⁣
"Pak, bagaimana jika dia adalah calon dokter? Yang Bapak harap-harapkan, doa-doakan setiap malam? Saya akan rawat dia. Bapak pulanglah."⁣⁣
⁣⁣
Ditulis sebagai bentuk partisipasi dalam 30 Hari Bercerita tahun 2019. #30HariBercerita ⁣⁣
#30HBC1912

Comments

See also

Supermarket

Truth or Dare

Resep Tahu Gejrot Luezaaat